Selasa, 26 Mei 2015

CONTOH LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SISTEM AC

unnes.jpg


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
SISTEM AC




Disusun Oleh:
Bimo Handoko (5202413049)
Pend. Teknik Otomotif




Dosen Pengampu:
Ahmad Mustamil Khoiron, S.Pd., M.Pd.



TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

I.         TUJUAN
Tujuan dari kegiatan praktikum system AC adalah, bahwa setelah melaksanakan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai hal-hal sebagai berikut:
1.    Memahami dasar-dasar sistem AC mulai dari komponen beserta fungsinya, cara kerja, dan siklus yang terdapat pada system AC.
2.    Merangkai rangkaian kelistrikan yang ada pada sistem AC dengan benar dan baik.
3.    Mampu melakukan pemvacuman dan pengisian refrigerant pada sistem AC.
4.    Melakukan analisis terhadap gangguan dan kerusakan yang terjadi pada system AC.

II.      ALAT DAN BAHAN


1.      Dua unit stand sistem AC
2.      Refrigerant R12
3.      Manometer Gauge
4.      Alat Vacuum Refrigerant
5.      Amperemeter
6.      Multimeter
7.      Baterai



III.   KESELAMATAN KERJA
1.      Mengenakan wearpack, masker, dan sepatu saat melaksanakan praktikum.
2.      Hati-hati saat memasang selang manometer gauge agar tidak salah posisi.
3.      Memperhatikan penunjuk angka pada saat pengisian atau melihat sideglass agar pengisian tidak berlebih.
4.      Hati-hati saat melakukan perangkaian kelistrikan sistem AC sehingga kabel-kabel pada bagian bawah rangkaian terputus.
5.      Menanyakan pada instruktur apabila menjumpai sesuatu yang tidak tahu, ragu, ataupun kurang jelas.
6.      Tidak bergurau secara berlebihan saat melaksanakan kegiatan praktikum.
7.      Menjalankan praktikum sesuai standar operasional prosedur.



IV.   LANGKAH KERJA
A.    Merakit Rangkaian Kelistrikan Sistem AC
1.
Mengamati rangkaian sistem AC. Mengamati bagaimana aliran arusnya, mana yang membutuhkan arus besar dan mana yang membutuhkan arus kecil, mana yang membutuhkan relay dan mana yang tidak membutuhkan relai.
2.
Menggambar sketsa rangkaian sistem AC untuk memudahkan pada saat melakukan perangkaian rangkaian kelistrikan sistem AC.

3.
Melepaskan semua kabel-kabel jumper pada stand sistem AC. Kemudian merakitnya kembali dengan memperhatikan posisi terminal-terminal yang ada pada sistem AC.
Alur rangkaian:
a.       Positive baterai (+) dihubungkan dengan fuse.
b.      Fuse dihubungkan dengan kaki relay 30 dan terminal B switch blower.
c.       Kaki relay 87 dihubungkan dengan ekstra van dan kompresor.
d.      Kaki 85 relay dihubungkan dengan massa.
e.       Terminal Low dihubungkan dengan switch blower Low.
f.       Terminal Medium dihubungkan dengan switch blower Medium.
g.      Terminal High dihubungkan dengan switch blower High.
h.      Terminal C switch blower diparalel dengan thermostat dan Terminal L lampu dan juga kaki relay 86.

4.
Mencoba menyalakan/menghidupkan sistem AC yang telah dirangkai.


B.     Melakukan Pengukuran
1.
Mengukur arus pada sistem AC. Mulai dari arus total, arus low, arus medium, dan arus high, dan juga arus yang mengalir ke kompresor dan ekstra van  dengan menggunakan ampere meter.
Hasil Pengukuran:
Arus Total
10 A
Arus Low
05 A
Arus Medium
08 A
Arus High
09 A
Arus Kompresor dan Ekstra Van
9.9 A

Note:
Arus yang ditulis adalah arus pembulatan, karena pada saat pengukuran alat pengukur menunjukan angka yang tidak stabil (berubah-ubah terus)
2.
Mengukur tegangan yang bekerja pada sistem AC, mulai dari tegangan total, tegangan low, tegangan medium, dan tegangan high serta tegangan pada ekstra van dan kompresor dengan menggunakan multi meter (v)
Hasil Pengukuran:
Tegangan Total
12 V
Tegangan Low
05 V
Tegangan Medium
07 V
Tegangan High
8.9 V
Tegangan Kompresor dan Ekstra Van
10 V
Note:
Tegangan yang ditulis adalah tegangan pembulatan, karena pada saat pengukuran alat pengukur menunjukan angka yang tidak stabil (berubah-ubah terus)
3.
Mengukur tahanan resistor blower baik low maupun medium.

Hasil Pengukuran:
Tahan Low
4.5 Ohm
Tahanan Medium
1.3 Ohm

C.    Melakukan Pemvacuman Sistem AC
1.
Memastikan bahwa semua rangkaian benar. Kemudian menghidupkan sistem AC dan juga motor listrik pada stand AC sebagai penggerak utama kompresor AC. Amati apakah semua komponen dapat bekerja dengan baik atau tidak. Jika sudah, maka matikan kembali stand sistem AC.
Note:
RPM motor listrik sekitar 1500 rpm.

2.
Pasang manometer gauge pada kompresor. Sebelumnya, pastikan knob (gate) manometer gauge dalam kondisi menutup.
Posisi pemasangan:
a.       Manometer biru dihubungkan dengan bagian suction kompresor.
b.      Manometer merah dihubungkan dengan bagian discharge kompresor.
c.       Selang tengah dihubungkan dengan alat vacuum.

3.
Hidupkan kembali stand sistem AC. Kemudian buka semua knob (gate) pada manometer gauge. Kemudian hidupkan alat vacuum.

4.
Perhatikan tekanan pada manometer gauge tekanan rendah.
Lakukan pemvacuman sampai tekanan pada manometer gauge tekanan rendah menunjukan pada tekanan 60 cmhg.

5.
Jika sudah mencapai 60 cmhg, tutup semua knob pada manometer gauge dan matikan alat vacuum. Kemudian lepaskan selang tengah manometer gauge dari alat vacuum.


D.    Melakukan Pengisian Refrigerant Sistem AC
1.
Biarkan posisi manometer gauge pada posisi seperti semula.

2.
Hubungkan selang tengah manometer gauge pada tabung refrigerant.

3.
Hidupkan kembali stand sistem AC. Kemudian buka knob (gate) pada manometer gauge tekanan rendah.
Note:
Pembukaan knob sedikit saja, jangan terlalu besar, karena untuk meringankan kerja compressor.

4.
Perhatikan tekanan pada manometer gauge tekanan rendah dan tekanan tinggi.
Lakukan pengisian sampai tekanan pada tekanan rendah mencapai 21 – 29 Psi (Jika RPM mesin/motor adalah 2000 rpm, jika RPM mesin/motor kurang, bisa lebih dari tekanan itu), dan tekanan pada tekanan tinggi mencapai 213 Psi.
Note:
Karena motor hanya berputar 1500 rpm, maka ketika tekanan rendah sudah mencapai 29 Psi, pada tekanan tinggi belum mencapai 213 Psi yaitu baru mencapai 90 Psi.
5.
Melihat kaca pada receiver/driyer untuk memastikan bahwa refrigerant sudah terisi penuh/cukup.
Jika pada kaca itu masih terdapat busa yang tidak wajar, maka dapat dipastikan bahwa refrigerant masih kurang. Dan jika busa yang terlihat itu wajar, maka dapat disimpulkan bahwa refrigerant sudah cukup.

6.
Tutup knob pada manometer gauge, dan juga tutup knob pada tabung refrigerant.
Setelah itu lepaskan semua selang manometer gauge baik dari kompresor maupun dari tabung refrigerant.



V.      ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
Pada saat praktikum, kami menemukan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Arus dari baterai yang mengalir paling besar adalah pada kompresor dan ekstra van. Untuk itu, pada kompresor dan ekstra fan dilengkapi dengan relai untuk mengurangi kerugian arus yang disebabkan oleh tahanan kabel.
2.      Pada saat melakukan pengisian refrigerant pada sistem AC, kami menemukan bahwa tekanan pada sisi tekanan rendah sudah mencapai 29 Psi, namun pada sisi tekanan tinggi, belum mencapai spesifikasi yaitu 213 Psi. Hal itu disebabkan karena RPM motor/mesin penggerak dibawah 2000 rpm, yaitu sekitar 1500 rpm. Dengan demikian, bahwa putaran yang kurang akan mempengaruhi tekanan pada kompresor.
3.      Jika melakukan pengisian dengan menggunakan RPM rendah, maka tekanan spesifikasi tidak bisa secara mutlak digunakan, karena pada sisi tekanan rendah bisa melebihi spesifikasi, sementara pada sisi tekanan tinggi, tak kunjung mencapai spesifikasi. Maka jika melakukan pengisian pada tekanan rendah, yang paling baik digunakan sebagai acuan adalah gelembung busa pada receiver/driyer.


VI.   SIMPULAN
Dari uraian praktikm yang telah dikerjakan, dapat disimpukan bahwa:
1.    Sistem AC yang kami gunakan sebagai bahan praktik dalam keadaan baik. Dilihat dari kelengkapan komponen, dan semua komponen dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, sehingga sistem AC dapat bekerja dengan baik.
2.    Putaran mesin yang rendah, akan mempengaruhi tekanan pada kompresor baik itu pada sisi hisap maupun pada sisi tekan. Pada sisi hisap, tekanan bisa naik sampai melebihi batas spesifikasi, sedangkan pada sisi tekan, tekanan sulit untuk mencapai spesifikasi.


VII.SARAN

Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai sistem AC, bagaimana sistem refrigasinya, bagaimana cara kerjanya, akan lebih baik jika dibuatkan stand sistem AC dengan pipa transparan. Sehingga mahasiswa bisa melihat, bagaimana perubahan wujud dan perubahan fasa yang terjadi pada sistem selama AC bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJI KOMPETENSI SERVIS SEPEDA MOTOR INJEKSI

Memuat…