BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Praktik Kerja Industri
mengandung pengertian bahwa proses penyelenggaraan pendidikan kejuruan (SMK)
tidak hanya merupakan program milik SMK dan Departemen Pendidikan Nasional akan
tetapi merupakan program bersama antara SMK
dan Dunia Usaha / Dunia Industri.
Program bersama
tersebut diorganisasikan melalui Majelis Sekolah (MS) sehingga secara
organisatoris Majelis Sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi SMK karena
Majelis Sekolah merupakan organisasi yang mewakili Dunia Usaha dan Dunia
Industri.
Praktik Kerja Industri
sendiri dilaksanakan untuk menciptakan tenaga kerja yang profesional, dimana
para siswa yang melakukan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan Ilmu
yang didapat dan sekaligus mempelajari Dunia Industri. Tanpa diadakannya
Prakerin ini kita tidak dapat langsung terjun mempelajari dunia Industri karena
kita belum mengetahui situasi dan
kondisi lingkungan kerja.
Mengacu pada pedoman
teknis pelaksanaan Prakerin dan kurikulum tahun 1999. SMK Negeri 2 Kebumen
dalam menetapkan siswa dan siswinya pada program On The Job Training atau lebih
dikenal dengan Prakerin (Praktik Kerja Industri) di prioritaskan pada siswa
yang menempuh tingkat I dan II.
B.
TUJUAN
1.
Mengenal kegiatan usaha dan industri.
2.
Mendapat wawasan dan pengetahuan
mengenai dunia usaha dan dunia industri.
3.
Menjalin hubungan yang aling
mengentungkan antara sekolah dengan industri.
C.
Manfaat
1. Dapat
mengenali segala pekerjaan Industri dilapangan sehingga setelah selesai dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan terjun kelapangan kerja Industri dapat
memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat
menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh masukan serta
umpan baik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan
yang ada di lapangan kerja.
3. Terjadinya
hubungan yang saling menguntungkan antara sekolah dan DU/DI sehingga program
pembelajaran dan pelatihan dapat berjalan dengan baik.
BAB II
KEGIATAN PRAKERIN
A. ORIENTASI
1. Sejarah Industri
Bengkel Bintang Tiga Ban adalah usaha
perseorangan yang didirikan oleh Bapak Ir. Heru Prijo Trenggono yang sekaligus
menjabat sebagai pimpinan bengkel. Bengkel ini beralamat di jalan Ahmad Yani
No. 65-67 Kebumen.
Pada saat itu bengkel-bengkel mobil di
wilayah Kebumen belum memilki alat-alat perawatan mobil yang memadai. Sehingga tidak
jarang orang-orang yang hendak menyerviskan mobilnya harus pergi ke luar kota.
Oleh karena itu, pada tanggal 17 Agustus 1991 Bapak Heru Prijo Trenggono
mendirikan sebuah bengkel mobil yang memiliki alat yang cukup memadai. Seperti
mesin balancing, alat spooring, car lifter dll. Sehingga diharapkan mampu
menarik pelanggan-pelanggan khususnya di wilayah kebumen.
2. Profil Industri
a.
Nama Perusahaan :
Bintang Tiga Ban
b.
Pemilik Perusahaan :
Ir. Heru P Trenggono
c.
Bidang Usah :
Perbengkelan
d.
Alamat Perusahaan :
Jl. A. Yani No. 56-57 Kebumen
e.
Jumlah Tenaga Kerja :
16 orang
f.
Jam Kerja :
08.00-17.00
g.
Sistem Pelayanan :
Langsung
h.
Jenis Produksi :
Jasa
B. JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan yang
dilakukan sebatas pada kendaraan ringan, sehingga pekerjaan yang sering kita
temui di sana
hanya sebatas pada pekerjaan ringan. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut
:
1. Tune-up mesin ( motor bensin )
a.
Memeriksa
sistem pendinginan.
b.
Memeriksan dan membersihkan
saringan udara.
c.
Memeriksa baterai.
d.
Memeriksa oli mesin.
e.
Memeriksa system pengapian.
2.
Servis Rem
f.
membongkar rem
g.
menyetel rem
h.
mengganti kanvas rem
i.
mengganti kabel rem
j.
memeriksa master silinder
3.
Ganti oli
a.
Ganti oli mesin
b.
Ganti oli transmisi dan diffeerential
4.
Lain – Lain
a.
Servis Kopling
b.
Servis Transmisi
c.
Servis Propeller
C. URAIAN KEGIATAN
Berikut ini penulis akan menguraikan mengenai
permasalahan pada kendaraan khususnya mobil,pendiagnosaaan dan analisisnya
serta cara penanggulanganya.Uraian berikut berdasarkan kegiatan yang penulis
lakukan pada waktu prakerin dan dari berbagai sumber lain yang relevan.
1. TUNE UP
a. Memeriksa Kuantitas Air Pendingin Pada Reservoir Tank.
Periksa apakah air pendingin berada pada batas full
atau low. Kalau kurang maka harus diisi.
Gb. 1.1 Memeriksa Kuantitas Air
Pendingin
b. Memeriksa
Kualitas Air Pendingin.
Periksa apakah air pendingin itu kotor, mengandung
serbuk besi, atau berlumpur. Jika demikian maka air pendingin harus diganti.
Catatan : Jangan memeriksa diwaktu panas, karena air
dapat muncrat.
Gb. 1.2 Memeriksa Kualitas Air
Pendingin.
c.
Memeriksa Tali Kipas Secara Visual.
Kemungkinan tali kipas sudah aus dan retak atau pecah-pecah. Jika demikian
maka tali kipas harus diganti.
Gb. 1.3 Memeriksa Tali
Kipas Secera Visual.
d.
Memebersihkan Saringan Udara
Bersihkan saringan udara dengan
menghembuskan udara bertekanan dari dalam ke luar. Jika elemen sudah terlalu
kotor atau koyak, maka sebaiknya ganti.
Gb. 1.4 Membersihkan Saringan Udara.
e.
Memeriksa Baterai Secara Visual
Kemungkinan penyangga baterai berkarat, terminal sudah longgar dan
berkarat, serta baterai rusak atau bocor. Jika demikian maka harus diganti.
Gb. 1.5 Memeriksa Terminal Baterai.
f.
Memeriksa Tinggi Oli
Tinggi oli harus berada pada antara tanda L dan F. Jika lebih rendah,
periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F. Gunakan oli
API service SE.
Gb. 1.6
Memeriksa Kuantitas Oli.
g.
Memeriksa Kualitas Oli
Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna. Jika
demikian maka sebaiknya oli diganti.
Gb. 1.7 Memeriksa Kualitas Oli.
h.
Mengganti Saringan Oli (Filter)
Untuk membuka saringan oli menggunakan SST (09228-22020). Sedangkan untuk
memasang, cukup dikencangkan dengan tangan. Setelah mesin dihidupkan, periksa kemungkinan terdapat
kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
Gb. 1.8 Mengganti Saringan Oli
i.
Memeriksa
Busi Secara Visual
Kemungkinan busi sudah retak, atau ulirnya sudah rusak. Selain itu juga bisa terjadi keausan elektroda,
atau elektroda yang terbakar.
Gb. 1.9
Memeriksa Busi Secara Visual
j.
Menyetel Celah Busi
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Jika perlu
stellah dengan membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.
Gb. 1.10 Menyetel Celah Busi
k.
Memeriksa Tahanan Kabel Tegangan Tinggi
Ukurlah tahanan kabel dengan menggunakan ohm meter, atau bisa juga dengan
menggunakan avo meter. Tahanan kabel harus
kurang dari 25 kΩ perkabel.
Gb.1.11 Mengukur
Tahanan Kabel
Tegangan Tinggi.
l.
Memeriksa dan menyetel celah platina atau celah udara
Ukurlah
celah platin dengan menggunakan feeler gauge pada bagian rubbing block. Jika
tidak sesuai spek, maka platina perlu distell.
Celah platina : 0,45 mm. Jika platina sudah terbakar atau
berlubang-lubang, maka platina harus diganti.
m. Menyetel saat pengapian
Dengan menggunakan timing light, cocokkan
tanda-tanda waktu pengapian dengan memutar
body distributor.
Saat pengapian : Seri 2K, 3K, 4K : 8oSeb.TMA.
Gb.
1.13 Menyetel Saat Pengapian.
2. SERVIS REM (Tromol Rem)
Rem adalah bagian
dari chasis mobil yang berfungsi untuk mengurangi atau memperlambat laju mobil.
Kemungkinan keluhan pada system rem antara lain :
a.
Kanvas rem habis/hampir habis.
b.
Piston silinder roda macet.
c.
Pipa penyalur bocor.
d.
Minyak rem habis/hampir habis.
Jika telah
terjadi keluhan seperti di atas, maka akibat yang mungkin timbul adalah daya
pengereman berkurang/tidak maksimal atau bahkan rem tidak berfungsi sama sekali.
a. Bagian-Bagian
Rem Tromol.
Gb. 2.1
Bagian-bagian system rem.
b. Langkah-langkah
Servis Rem.
1)
Lepaskan roda dan tromol rem belakang.
Jika tromol susah dilepas maka lepas penyumbat dari
backing plat dan masukkan obeng melalui lubang pada backing plat dan tekan tuas
otomatis menjauhi baut penyetel. Kemudian menggunakan obeng, kurangi tinggi
penyetelan sepatu dengan memutar penyetel searah jarum jam.
Gb. 2.2 Mengurangi Tinggi
Stelan Sepatu Rem.
2)
Lepaskan sepatu rem.
Menggunakan obeng, lepas pegas pembalik. Kemudian
lepas pengunci sepatu rem dengan menggunakan tang. Setelah itu lepaskan sepatu
rem dan pegas angkur.
Gb. 2.3 Melepaskan Sepatu Rem.
3)
Lepas
pegas tuas penyetel kemudian lepas penyetel.
Gb. 2.4
Melepas Tuas Penyetel.
4)
Bila silinder roda bocor, maka lepas dan bongkarlah siinder
roda.
5)
Bersihkan semua komponen silinder roda dengan menggunakan
amplas.
6)
Periksa
kampas rem, amplas dan bersihkan. Jika sudah tipis maka harus diganti.
Gb.2.5
Memeriksa kampas rem.
7)
Ganti seal atau cup piston dengan yang baru (bila perlu).
8)
Oleskan
oli pada karet rem dan karet pelindung. Kemudian rakit dengan benar.
Gb. 26. Mengoleskan Oli Pada
Karet
Rem dan Karet Pelindung.
9)
Pasang silinder roda. Kemudian pasang pipa rem.
Gb. 2.7
Memasang Silinder Roda.
10)
Oleskan oli pada ulir baut penyetel dan kedua ujung
penyetel. Pasang penyetel pada sepatu belakang. Rakit sepatu belakang dan depan
secara urut dengan langkah berbalik dari pelepasan.
Gb. 2.8 Mengoleskan
Oli Pada Penyetel.
11)
Stel penyetel pada posisi dimana diperoleh kemungkinan
panjang yang terkecil dan kemudian pasang tromol rem.
Tarik tuas rem
parkir sepenuhnya berulang-ulang beberapa kali.
Gb. 2.9 Menyetel
Rem Parkir.
12)
Isilah kembali minyak rem ke dalam tangki.
Gb. 2.10 Mengisi
Minyak Rem.
13)
Stel celah sepatu rem terhadap tromol dengan menggunakan
obeng, putar mur penyetel sampai tromol terkunci. Kemudian putar mur penyetel
sekitar 4-5 takikan sampai terasa sesuai.
Gb. 2.11 Menyetel Celah Tromol Rem Dengan Kampas.
14)
Lepas pipa rem dari master silinder kemudian sumbat lubang
keluaran dengan menggunakan jari. Tekan pedal rem berkali-kali sampai terasa
berat. Jika sudah terasa berat, maka tahan pedal rem pada posisi tertekan,
kemudian buka saluran keluaran. Lakukan sampai tidak ada udara pada master
silinder. Pasang kembali pipa rem kembali ke master silinder.
Gb. 2.12 Membuang Udara Pada
Master Cylinder.
15)
Pasang slang plastik pada nepel pembuangan udara
silinder roda. Pompalah pedal berkali-kali secara perlahan sampai terasa berat.
Tahan pedal, kemudian kendorkan baut nepel sampai minyak rem keluar, kencangkan
kembali baut nepel. Lakukan sampai tidak ada lagi udara pada saluran minyak rem
dan silinder roda.
Gb. 2.13 Membuang Angin
Pada Cilynder Roda.
3. Ganti
Oli Mesin
Oli mesin, differential maupun transmisi perlu dilakukan
penggantian sebab untuk menghindari kerusakan komponen karena panas maupun
gesekan biasanya oli diganti jika sudah kotor, namun untuk meamaacegah
keterlambatan ganti maka dari pabrik diberikan spesifik. Biasanya penggantian
oli transmisi bersamaan dengan oli differential,namun untuk oli mesin sendiri.
Langkah –langkah ganti oli :
a.
Siapkan alat dan bahan, penampung (bak) oli.
b.
Buka tutup oli pada tutup
kepala silinder. Kemudian buka baut dari carter (oil pan) untuk mesin,
transmisi, dan differential sesuai tempatnya
Gb.
3.1 Membuka Baut Penyumbat.
c.
Semprotlah dengan
compressor pada lubang pada kepala silinder sampai oli menetes habis.
Gb. 3.2 Menuang Oli Berkas Ke Nampan.
d.
Pasang baut pada carter namun sebelumnya jangan lupa diberi
sealtape
e.
Isikan oli baru ke mesin
dengan torong sasuai dengan spesifikasi yang berlaku pada mobil tersebut, kemudian tutup.
Gb. 3.3 Mengisi Oli Baru Ke
Dalam Mesin.
f.
Isikan data pada kartu oli, yang meliputi tanggal, nama oli
yang dipakai, km awal sebelum ditap, dan jarak batas untuk ganti oli berikutnya
g.
Kembalikan alat dan rapikan tempat kerja.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan Prakerin siswa dapat memperoleh
bekal ketrampilan tambahan sebagai pelangkap ketrampilan yang diperoleh di
sekolah. Hal ini disebabkan karena tidak semua ketrampilan bias diberikan di sekolah,
karena kemajuan teknologi di lapangan lebih pesat disbanding di sekolah.
Dengan adanya kegiatan
prakerin,hubungan yang saling mengutungkan antara Dunia Usaha/Dunia Industri dan
sekolah dapat terjamin.Dunia Usaha sedikit terbantu dengan adanya siswa SMK
yang melaksanakan prakerin,sedangkan pihak sekolah khususnya para siswa dapat
memperoleh ketrampilan tambahan yang tidak didapatkanya di sekolah.Dengan
adanya hal tersebut di atas,maka program link and match dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam hal ini Dunia Usaha/Dunia Industri turut berperan
serta dalam mencetak tenaga tingkat menengah yang pada akhirnya dapat
menekanangka pengangguran sekecil mungkin.
Dalam melaksanakan suatu hal pasti
timbul kendala, begitu juga dengan penulis dalam melksanakan Prakerin. Kendala
yang timbul antara lain:
1.
Ketidak percayaan pemilik kendaraan bila ditangani oleh siswa
Prakerin.
2.
Adanya perbedaan antara teori di sekolah dengan pelaksanaan
praktik di industri.
B. SARAN
Penulis berharap agar program praktik
kerja industri (Prakerin) yang telah berjalan selama ini dapat
dipertahankan.untuk itu partisipasi dari berbagai pihak seperti pihak sekolah,
Dunia Usaha/Dunia Industri, dan para siswa itu sendiri harus dapat
dipertahankan demi kelancaran prakerin itu sendiri.saran penulis untuk program
prakerin yang selanjutnya adalah agar sekolah (dalam hal ini pembimbing) lebih
intensif dan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap siswa yang melaksanakan Prakerin,
agar tingkat ketidakhadiran siswa di tempat Prakerin dapat diminimalisir.
Menurut penulis, seharusnya pemadatan
materi untuk siswa yang akan melaksanakan Prakerin dilakukan sebelum siswa
melaksanakan prakerin,agar pada saat prakerin siswa dapat tetap belajar dengan
baik dan tidak tertinggal materi pelajaran.dan setelah prakerin usai,untuk
aiawa dapat diadakan evaluasi dari materi pelajaran yang telah diberikan
sebelum siswa melaksanakan Prakerin.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Prakoso, Andri. 2011. Laporan
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri di Bengkel New Daytona. Kebumen: SMK N 2
KEBUMEN.
PT TOYOTA
– ASTRA MOTOR. 1996. Pedoman Reparasi
Mesin Serie K. Jakarta : PT TOYOTA – ASTRA MOTOR.
PT TOYOTA – ASTRA MOTOR. 1996. Pedoman Reparasi Chasis & Bodi Kijang Seri KF40,50. Jakarta: PT
TOYOTA – ASTRA MOTOR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar