MAKALAH
KLASIFIKASI
POMPA DAN KOMPRESOR
Disusun oleh:
Bimo Handoko (5202413049)
Pend. Teknik Otomotif, S1
No. Urut: 07
Dosen
Pengampu:
Prof. Dr. Sudarman, M.Pd.
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pompa dan compressor adalah salah satu alat yang
banyak sekali digunakan dalam dunia industri, lebih khusus pada dunia industri otomotif.
Banyak sekali kerja komponen-komponen otomotif yang memanfaatkan prinsip kerja
pompa dan compressor, seperti pompa injeksi, pompa bahan bakar, pompa oli, compressor
AC, dan lain-lain.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif, yang
nantinya diharapkan bisa terjun ke dunia pendidikan ataupun ke dunia insudtri tentunya
dituntut untuk menguasai materi pompa dan compressor untuk diaplikasikan dalam
dunia pendidikan atau dunia industry nantinya. Untuk itu, mahasiswa ditugaskan
untuk menyusun makalah mengenai pompa dan compressor ini.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut:
1.
Menambah
wawasan mahasiswa mengenai pompa dan compressor.
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan kembali wawasan yang telah diperoleh kepada orang lain.
C. Manfaat
Berdasarkan tujuan dari penyusunan makalah ini, maka manfaat
dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Terciptanya
mahasiswa dengan wawasan yang luas mengenai pompa dan compressor.
2.
Terbentuk
mahasiswa yang mampu menjelaskan wawasan
yang telah ia peroleh mengenai pompa dan kompresor kepada orang lain.
D. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pompa dan kompresor diklasifikasikan?
BAB II
ISI
A. Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
suatu cairan (fluida) dari suatu tempat ke
tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan
cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran.
Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan
ketinggian atau hambatan gesek.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan
antara bagian masuk (suction) dengan
bagian keluar (discharge). Dengan
kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
B. Klasifikasi Pompa
Pompa diklasifikasikan berdasarkan
beberapa hal, adapun klasifikasi pompa adalah sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Cara Kerja
Berdasarkan cara kerjanya, pompa diklasifikasikan
sebagai berikut:
a.
Pompa
Perpindahan Positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi.
Cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara
positif untuk setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara
luas untuk pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental.
Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan berdasarkan
cara perpindahannya,
yaitu sebagai berikut:
1) Pompa Rotari
Pompa rotary adalah pompa perpindahan positif dimana energi
mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen
yang berputar (rotor) di dalam rumah
pompa (casing). Pada waktu rotor
berputar di dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-kantong yang mula-mula
volumenya besar (pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang (pada sisi tekan)
sehingga fluida akan tertekan keluar.
Adapun jenis pompa rotary masih
dibedakan menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:
a)
Pompa Roda Gigi Luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari
yang paling sederhana. Apabila gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya
bersatu lagi.
Gb. Pompa Roda Gigi Luar
b)
Pompa Roda Gigi Dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam
yang berpasangan dengan roda gigikecil dengan penggigian luar yang bebas
(idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapatdigunakan untuk mencegah
cairan kembali ke sisi hisap pompa.
Gb. Pompa Roda Gigi Dalam
c)
Pompa Cuping (Lobe Pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi
dalam hal aksinya dan mempunyai 2 rotoratau lebih dengan 2,3,4 cuping atau
lebih pada masing-masing rotor. Putaran rotor tadidiserempakkan oleh roda gigi
luarnya.
Gb. Pompa Lobe (Pompa Cuping)
d) Pompa Sekrup (Screw
Pump)
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di
dalam rumah pompa yang diam.Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang
berputar di dalam sebuah stator atau lapisanheliks dalam (internal helix
stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-masing mempunyaisatu atau dua
sekrup bebas (idler).
Gb. Pompa Sekrup (Screw Pump)
e) Pompa Baling Geser (Vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan
tetap menekan lubang rumah pompaoleh gaya sentrifugal bila rotor diputar.
Cairan yang terjebak diantara 2 baling dibawa berputardan dipaksa keluar dari
sisi buang pompa.
Gb. Pompa Baling Geser (Vane Pump)
2)
Pompa
Resiprokating
Pompa Reciproating adalah pompa dimana energi mekanik dari
penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari cairan yang dipompa dengan
menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik di dalam silinder.
Pompa resiprokating banyak digunakan
pada:
v Proses yang memerlukan head tinggi
v Kapasitas fluida yang rendah
v Liquid yang kental (viscous liquid and slury)
v Liquid yang mudah menguap
Kelebihan dan kekurangan pompa
resiprokating:
a)
Kelebihan
v Tekanan yang dihasilkan tinggi, karena hanya dibatasi
oleh tenaga dari unit pompa dan bagian dari unit pompa.
v Pompa dapat bekerja dengan pengisapan kering
b)
Kekurangan
v Tekanan yang dihasilkan tinggi, karena hanya dibatasi oleh tenaga dari
unit pompa dan bagian dari unit pompa.
v Pompa dapat bekerja dengan pengisapan
kering
Macam-macam pompa reciprocating adalah
sebagai berikut:
a)
Pompa
torak
Pompa torak merupakan suatu cakram
yang tipis (plat disk) di mana terdapat packing pada ujungnya dan packing ring
pada badan dari pompa torak itu sendiri.
Gb. Pompa Torak
b)
Pompa
plunger
Pompa plunger merupakan suatu
silinder baja yang panjang, packingnya terletak constant (stasionary) pada
bagian dalam silindernya. Perbedaan dengan torak adalah bentuk yang lebih
panjang dan packing menempel pada
silinder. Sedangkan torak, packing menempel pada torak itu sendiri.
Gb. Pompa Plunger
c)
Pompa
diafragma
Pompa diafragma merupakan salah satu
jenis pompa reciprocating yang memanfaatkan diafragma sebagai elemen pompanya. Diafragma
ini berupa lembaran plat tipis yang bersifat fleksibel, yang dimanfaatkan untuk
menghisap dan menekan fluida.
Gb. Pompa Diafragma
b.
Pompa
Dinamis
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa
tersebut beroperasi. Impeller yang berputar mengubah energi kinetik menjadi
tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis
pompa dinamik:
1)
Pompa
Sentrifugal
Pada
pompa sentrifugal, energi penggerak dari luar diberikan kepada poros yang
kemudian digunakan untuk menggerakkan baling-baling yang disebut impeller.
Impeller memutar cairan yang masuk ke dalam pompa sehingga mengakibatkan energi
tekanan dan energi kinetik cairan bertambah. Cairan akan terlempar ke luar
akibat gaya sentrifugal yang ditimbulkan gerakan impeler. Cairan yang keluar
dari impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) di keliling
impeller dan disalurkan ke luar pompa melalui difuser. Di dalam difuser ini
sebagian energi kecepatan akan diubah menjadi energi tekanan.
Gb. Pompa Sentrifugal
a) Prinsip Kerja Pompa sentrifugal
Prinsip dasar pompa sentrifugal
adalah sebagai berikut:
v
Gaya
sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat
v Kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute
atau diffuser) menjadi tekanan atau head
Selain itu, pada gambar memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi
Selain itu, pada gambar memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi
v Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir,
atau dalam hal jet pump oleh tekanan buatan
v Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan,
sehingga menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada
kecepatan tinggi.
v Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa
turbin digunakan cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser
stasioner mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
2) Pompa Dengan Efek Khusus
Pompa
dengan efek khusus merupakan pompa yang bekerja secara khusus. Khususnya pada
Industri besar, termasuk pompa setrifugal Tipe khusus, terutama digunakan untuk
kondisi khusus di lokasi industri.
Adapun jenis-jenis pompa dengan efek khusus antara
lain adalah sebagai berikut:
v Jet Pump (Pompa Sembur) digunakan
untuk memompa fluida yang sangat dalam. Pada pompa ini dilengkapi dengan venture
guna menambah kevakuman pada sisi hisap pompa sehingga fluida pada kedalaman
yang cukup besar tetap dapat tershisap ke sisi hisap pompa untuk kemudian
dipompakan melalui sisi discharge pompa.
v Pompa Viscous digunakan untuk memompa
fluida cair yang terdifusi dengan gas-gas atau udara atau juga digunakan untuk
memompa zat-zat cair yang di dalamnya terkandung padatan. Pada pompa ini,
impeller dibuat dengan bentuk disk, sehinga bisa menghilangkan
gelembung-gelembung udara.
v Pompa Choper digunakan untuk
instalasi pengolahan limbah rumh tangga. Pada pompa jenis ini, impeller
dilengkapi dengan pisau, guna menghancurkan partikel-partikel atau
sampah-sampah limbah rumah tangga.
v Pompa Slury digunakan untuk memompa
fluida cair yang bercampur dengan lumpur atau zat lain yang bersifat korosif.
Untuk mengatasi hal itu, pada pompa jenis ini dilengkapi dengan impeller yang
dilapisi dengan bahan karet.
2.
Berdasarkan Kapasitas
Berdasarkan kapasitas kerjanya, pompa dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi
|
Kapasitas
|
Rendah
|
20 m³/jam
|
Sedang
|
20 m³/jam -60 m³/jam
|
Tinggi
|
> 60 m³/jam
|
3.
Berdasarkan Head
Berdasarkan head pada pompa, pompa juga
diklasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi
|
Head
|
Rendah
|
1m - 40 m
|
Sedang
|
41m - 100 m
|
Tinggi
|
> 100 m
|
4.
Berdasarkan Penggunaan
Pompa
berdasarkan aplikasi yang ada kita bisa sebutkan antara lain :
1. Pompa rumah umum
2. Pompa untuk perusahaan atau industri
C. Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk
menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas atau udara yang kerjanya
didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir.
Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir
maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor
bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum. Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan
energi persatuan volume dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang
harus diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan
pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi.
Secara garis besar kompresor dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement
compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement compressor, terdiri
atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic
compressor (turbo)
terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector.
D. Klasifikasi Kompresor
Kompresor akan
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1.
Berdasarkan Cara Kerja
Berdasarkan cara kerjanya,
kompresor diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kompresor
Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan
kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-balik atau
gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh
torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam
silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati
bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi,
selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi
dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali
ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan
udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung
ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung
telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin
penggerak akan mati secara otomatis.
Kompresor reciprocating tersedia
dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis yang paling banyak digunakan
yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan tandem.
Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 –
150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada
kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm
untuk desain satu tahap.
Gb. Kompresor Torak
Kompresor
udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan
hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua
sisi piston disebut sebagai aksi ganda. Sebuah kompresor dianggap sebagai
kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu
silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan dilakukan pada
kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar
absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang
berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk
tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to
160oC), sedangkan
pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
b.
Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem
Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan
untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi
oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder
kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan.
Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara
akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan
dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan
misalnya, dengan sistem udara atau dengan sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain,
untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau
lebih tekanannya hingga 15 bar.
c.
Kompresor Diafragma (diaphragma
compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam
kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran
diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan
bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini
udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena
itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi,
obat – obatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan
kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan
masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor
diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakandiafragma yang
kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung
penyimpan.
Gb. Kompresor Diafragma
d.
Kompresor Putar (Rotary
Compressor)
Kompresor putar ini memiliki
sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar serempak dalam arah yang
berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak ini dapat
berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan
sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat
kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang
panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini
ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2
(2900 kPa). Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk
dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut
digerakkan untuk memampatkan udara yang masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan
tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan
kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan
dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri.
Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
a)
Kompresor lobe (roots blower)
b)
Kompresor ulir (ulir putar
helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina bergerak berlawanan arah dan
menangkap udara sambil mengkompresi dan bergerak ke depan.
c)
Jenis baling-baling putar/
baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.
Kompresor
ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan pada
bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada
bagian-bagian yang bekerja. Karena
desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan apapun
yang dapat menyangga berat Statiknya.
Gb. Kompresor Putar
e.
Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor
yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk
cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara
secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut
berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada
pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada
rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan
menekan fluida.
Gb. Kompresor Ulir
f.
Kompresor Root Blower (Sayap
Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap
udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan volume. Torak
membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini
ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor
bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran
terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat
betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena
fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi
bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
2.
Berdasarkan Aliran
Berdasarkan alirannya,
kompresor diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kompresor
Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk
menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat
dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah
aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi
energi bentuk tekanan.
b. Kompresor
Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh
kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara
radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila
kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya,
sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari
susunan sudu- sudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang
dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan menghisap udara luar melalui
sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan hisap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga
tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
c. Kompresor
Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara
akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah
alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu
berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan
aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam
ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat
terbang turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan
mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari
mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Dari uraian pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa klasifikasi pompa dan kompresor. Klasifikasi pompa
dan kompresor ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan jenis pompa
ataupun jenis kompresor yang akan digunakan pada kondisi tertentu disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dalam menggunakan pompa dan
kompresopr tidak boleh sembarangan. Artinya bahwa dalam penggunaannya, harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan klasifikasi pompa yang telah ditentukan. Dengan
demikian, pompa akan lebih awet dan tahan lama.
B.
Saran
Gunakalah pompa sesuai dengan
spesifikasi dan klasifikasinya agar pompa maupun kompresor tidak mudah rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Baiu. 2009. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal. Artikel.
Diakses pada 17 Mei 2015 dari https://baiuanggara.wordpress.com/2009/01/04/prinsip-kerja-pompa-sentrifugal/
Faidayatul, Indah. 2012. Kompresor. Artikel. Diakses pada 16 Mei
2015 dari http://rafifaldan.blogspot.com/2012/06/kompresor.html
Gunawan, Eva. 2009. Pompa. Artikel. Diakses pada 16 Mei 2015
dari https://gunawananeva.wordpress.com/2009/10/09/pompa-bag-1/
Kusuma, Ria. 2011. Pompa Reciprokating. Artikel. Diakses
pada 17 Mei 2015 dari http://kusumaworld25.blogspot.com/2011/12/pompa-resiprokating.html
Mustafa, Usman. 2011. Pompa
Rotary Lanjutan Pompa Reciproacating. Artikel. Diakses pada 16 Mei 2015 dari
http://macammakati.blogspot.com/2011/03/pompa-rotary-lanjutan-pompa.html
Novanda. 2012. Pompa Oli. Artikel. Diakses pada 16 Mei
2015 dari http://freecharz.blogspot.com/2012/05/pompa-oli.html
Ramadhan, Reza Risky. 2013. Kompresor. Artikel. Diakses pada 16 Mei
2015 dr http://rezautomotiframadhan.blogspot.com/2013/06/kompresor.html
Ridlo, Syamsul. 2011. Materi Kompresor V. Artikel. Diakses
pada 17 Mei 2015 dari http://teacherfunky.blogspot.com/2011_04_01_archive.html
Saputra, Aditya Praba. 2013. Cara Kerja Plunger Mesin Diesel. Artikel.
Diakses pada 18 Mei 2015 dari http://aditya2712.blogspot.com/2013/09/cara-kerja-plunyer-mesin-diesel.html
Trihandoko, Aris. 2012. Pengertian dan Klasifikasi pada Pompa.
Artikel. Diakses pada 16 Mei 2015 dari http://aris25trihandoko.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-klasifikasi-pada-pompa.html
Dalam garis besarnya kita memang harus tau tentang compressor karna kita lelaki dan pasti tidak jauh dari yang namanya otomotif atau tempat-tempat industri pasti terdapat compressor, karena kompresor sangat membantu/memudahkan kita dalam bekerja.
BalasHapusbetul sekali, seperti compressor ac air conditioning, begitu banyak tipe dan model nya.
BalasHapusKompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. begitulah pengertian kompressor.
BalasHapusDasar kompresi:
BalasHapusPrinsip dasar kompresi kompresor scroll adalah interaksi antara fixed scroll (scroll yg tdk bergerak) dengan orbiting scroll (scroll yg bergerak). Kedua scroll ini saling bersinggungan identik satu sama lain tetapi berbeda sudut 180 derajat
AC Panasonic merupakan ac yyang tidak boleh jauh dari compressor
BalasHapusmenurut saya pribadi kompressor sudah memudahkan dalam bekerja
BalasHapusKompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya
BalasHapusdengan mudah setiap hari kita pasti ketemu dengan yang nama nya kompressor.
BalasHapusPrinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia
BalasHapusSecara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan kompresor perpindahan positif.
BalasHapusharga compressor pun sangat bermacam macam tergantung bgaimana tipe ya
BalasHapusKompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston (reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary). terkadang kompressor suka panas dan gunakan aluminium foil untuk menyerap panas
BalasHapuscara kerja Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas
BalasHapusac panasonic 1 pk cocok dengan kompreesor jennis scroll
BalasHapuskompressor AC sangat dibutuhkan sekali dengan pada air conditioning
BalasHapusKompresor aksial
BalasHapusKompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
AC air konditioner berpasangan dengan compressor, jenis kompressor yang biasa dipakai copeland, bitzer, danfoss dan lain-lain.
BalasHapusArtikelnya mantap, secara ini bermanfaat karena kompresor dimana2 kita sering ketemu..
BalasHapusMakasih gan
BalasHapus