Sirkuit
kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem. Karena beberapa factor
sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal: hubungan singkat yang
dapat menyebabkab kerusakan pada komponen sistem kelistrikan tertentu. Untuk
itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit
kelistrikan pada kendaraan.
Sekring/fuse,
fusible link dan circuit breaker,
insulating kabel, clam kabel, dan konectoctor yang digunakan sebagai komponen
komponen yang melindungi sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit
kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector
yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang
berlebihan atau hubungan singkat.
A.
Sekring
(fuse)
1.
Fungsi
Sekring
(fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan
melalui sirkuit,maka sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen
dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan mencegah komponen
komponen lain dari kerusakan yang disebabkab oleh arus yang berlebihan.
2.
Tipe Sekring
Tipe
sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Gambar 1.
Fuse/sekring tipe blade dan tipe cartridge
Tipe
sekring blade paling banyak digunakan pada saat ini, tipe ini dirancang lebih
kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi
kode warna untuk masing masing tingkatan arus. Tipe sekring cartridge terdiri
atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus,
elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya
melebihi kapasitas elemen.
3.
Identifikasi Sekring
Gambar 2 Sekring tipe blade Maxi, Standar dan Mini
Sekering
diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing – masing jenis, untuk tipe
cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka
penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat
berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat
dibawah ini:
Tabel 1. Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standar dan
Mini
Kapasitas Sekring (A)
|
Identifikasi Warna
|
3
5
7,5
10
15
20
25
30
|
Violet
Coklat kekuning-kuningan
Coklat
Merah
Biru
Kuning
Tidak berwarna
Hijau
|
Tabel 2. Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi
Kapasitas Sekring (A)
|
Identifikasi Warna
|
20
30
40
50
60
70
80
|
Kuning
Hijau
Amber
Merah
Biru
Coklat
Tidak berwarna
|
4. Menentukan Nilai Sekring
Untuk menentukan nilai sekring,
dapat diperoleh dengan rumus berikut:
N = k x I
Keterangan:
N = Nilai sekring
k = konstanta yang nilainya adalah 2
I = Besar arus yang mengalir
Sebagai contoh, jika ada
sebuah lampu 60 Watt dengan tegangan baterai 12V, maka dengan rumus tersebut di
atas dapat kita hitung nilai sekring yang harus di pasang.
Pertama kita harus
menghitung besar arusnya dengan rumus I = P/V, berarti 60 Watt /12 V = 5 Ampere.
Selanjutnya kita hitung,
N = k x I, berarti 2 x 5 Ampere = 10 Ampere.
Jadi, untuk pengaman
lampu 60 Watt dengan tegangan baterai 12 V dibutuhkan sekring sebesar 10
Ampere.
B.
Fusible
link
1.
Fungsi Fusible link
Secara
umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utamanya
adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena
ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal. Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika
arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru
2.
Tipe Fusible link
Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua
tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge
dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi
kode warna untuk masing-masing tingkatan arus
Gambar 3.
Fusiblelink tipe cartridge dan tipe links
3.
Idenstifikasi Fusible link
Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang
ditunjukan dengan kode warna untuk masing – masing kapasitas. Dibawah ini
dicontohkan dari masing – masing kode warna fusible link:
Gambar 4 Fusible link dengan berbagai kode warna
Kapasitas
Fusible link (A)
|
Persamaan luas penampang pada fusible link
|
Identifikasi
Warna
|
30
40
50
60
80
100
|
0,3
0,5
0,85
1,0
1,25
2,0
|
Merah muda
Hijau
Merah
Kuning
Hitam
Biru
|
C.
Circuit
breaker
Circuit
breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas
(heater)
1.
Tipe circuit breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe,yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type Mechanical
dan Automatically reset solid state type.
Gambar 5.
Tipe – tipe circuit breaker
2.
Konstruksi
Prinsip
dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic
resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang
dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan
Gambar 6.
Konstruksi Circuit breaker Automatic resetting
type Mechanical dan
Manual reset type Mechanical
Manual reset type Mechanical
3. Cara kerja
Bila
sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal
menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker
hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
4. Tipe penyetelan
Circuit
breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
a. Tipe penyetelan otomatis
Circuit
yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi
rangkaian dari selenoid door lock (system 12V) yang membuka karena arus yang
berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari
lempengan bimetal turun.
b. Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical)
dilengkapi untuk system 12 V dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,14A, 20A dan
30A
Gambar 7.
Sistem bimetal pada circuit breaker
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat
circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker
disetel kembali seperti yang diperlihatkan dibawah ini:
Gambar 8. Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type
mechanical
Sumber:
Sitanggang, R. 2013. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar