LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
SISTEM AC
SISTEM AC
Disusun
Oleh:
Bimo Handoko (5202413049)
Pend. Teknik Otomotif
Bimo Handoko (5202413049)
Pend. Teknik Otomotif
Dosen
Pengampu:
Ahmad
Mustamil Khoiron, S.Pd., M.Pd.
TEKNIK
MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
I.
TUJUAN
Tujuan dari kegiatan praktikum
system AC adalah, bahwa setelah melaksanakan praktikum ini, diharapkan
mahasiswa dapat menguasai hal-hal sebagai berikut:
1.
Memahami dasar-dasar sistem AC mulai
dari komponen beserta fungsinya, cara kerja, dan siklus yang terdapat pada system
AC.
2.
Merangkai rangkaian kelistrikan yang ada
pada sistem AC dengan benar dan baik.
3.
Mampu melakukan pemvacuman dan pengisian
refrigerant pada sistem AC.
4.
Melakukan analisis terhadap gangguan dan
kerusakan yang terjadi pada system AC.
II.
ALAT
DAN BAHAN
1. Dua
unit stand sistem AC
2. Refrigerant
R12
3. Manometer
Gauge
4. Alat
Vacuum Refrigerant
5. Amperemeter
6. Multimeter
7. Baterai
III.
KESELAMATAN
KERJA
1. Mengenakan
wearpack, masker, dan sepatu saat melaksanakan praktikum.
2. Hati-hati
saat memasang selang manometer gauge agar tidak salah posisi.
3. Memperhatikan
penunjuk angka pada saat pengisian atau melihat sideglass agar pengisian tidak
berlebih.
4. Hati-hati
saat melakukan perangkaian kelistrikan sistem AC sehingga kabel-kabel pada
bagian bawah rangkaian terputus.
5. Menanyakan
pada instruktur apabila menjumpai sesuatu yang tidak tahu, ragu, ataupun kurang
jelas.
6. Tidak
bergurau secara berlebihan saat melaksanakan kegiatan praktikum.
7. Menjalankan
praktikum sesuai standar operasional prosedur.
IV.
LANGKAH
KERJA
A.
Merakit
Rangkaian Kelistrikan Sistem AC
1.
|
Mengamati rangkaian
sistem AC. Mengamati bagaimana aliran arusnya, mana yang membutuhkan arus
besar dan mana yang membutuhkan arus kecil, mana yang membutuhkan relay dan
mana yang tidak membutuhkan relai.
|
|
2.
|
Menggambar sketsa
rangkaian sistem AC untuk memudahkan pada saat melakukan perangkaian
rangkaian kelistrikan sistem AC.
|
|
3.
|
Melepaskan semua
kabel-kabel jumper pada stand sistem AC. Kemudian merakitnya kembali dengan
memperhatikan posisi terminal-terminal yang ada pada sistem AC.
Alur
rangkaian:
a. Positive
baterai (+) dihubungkan dengan fuse.
b. Fuse
dihubungkan dengan kaki relay 30 dan terminal B switch blower.
c. Kaki
relay 87 dihubungkan dengan ekstra van dan kompresor.
d. Kaki
85 relay dihubungkan dengan massa.
e. Terminal
Low dihubungkan dengan switch blower Low.
f. Terminal
Medium dihubungkan dengan switch blower Medium.
g. Terminal
High dihubungkan dengan switch blower High.
h. Terminal
C switch blower diparalel dengan thermostat dan Terminal L lampu dan juga
kaki relay 86.
|
|
4.
|
Mencoba
menyalakan/menghidupkan sistem AC yang telah dirangkai.
|
|
B.
Melakukan
Pengukuran
1.
|
Mengukur arus pada
sistem AC. Mulai dari arus total, arus low, arus medium, dan arus high, dan
juga arus yang mengalir ke kompresor dan ekstra van dengan menggunakan ampere meter.
|
|
||
Hasil
Pengukuran:
|
||||
Arus Total
|
10
A
|
|||
Arus Low
|
05
A
|
|||
Arus Medium
|
08
A
|
|||
Arus High
|
09
A
|
|||
Arus Kompresor dan
Ekstra Van
|
9.9
A
|
|||
|
||||
Note:
Arus yang ditulis
adalah arus pembulatan, karena pada saat pengukuran alat pengukur menunjukan
angka yang tidak stabil (berubah-ubah terus)
|
||||
2.
|
Mengukur tegangan
yang bekerja pada sistem AC, mulai dari tegangan total, tegangan low,
tegangan medium, dan tegangan high serta tegangan pada ekstra van dan
kompresor dengan menggunakan multi meter (v)
|
|
||
Hasil
Pengukuran:
|
||||
Tegangan
Total
|
12
V
|
|||
Tegangan
Low
|
05
V
|
|||
Tegangan
Medium
|
07
V
|
|||
Tegangan
High
|
8.9
V
|
|||
Tegangan
Kompresor dan Ekstra Van
|
10
V
|
|||
Note:
Tegangan yang ditulis adalah tegangan pembulatan, karena pada saat pengukuran alat pengukur menunjukan angka yang tidak stabil (berubah-ubah terus) |
||||
3.
|
Mengukur
tahanan resistor blower baik low maupun medium.
|
|
||
Hasil
Pengukuran:
|
||||
Tahan
Low
|
4.5
Ohm
|
|||
Tahanan
Medium
|
1.3
Ohm
|
|||
C.
Melakukan
Pemvacuman Sistem AC
1.
|
Memastikan bahwa
semua rangkaian benar. Kemudian menghidupkan sistem AC dan juga motor listrik
pada stand AC sebagai penggerak utama kompresor AC. Amati apakah semua
komponen dapat bekerja dengan baik atau tidak. Jika sudah, maka matikan
kembali stand sistem AC.
Note:
RPM motor listrik sekitar 1500 rpm. |
|
2.
|
Pasang manometer
gauge pada kompresor. Sebelumnya, pastikan knob (gate) manometer gauge dalam kondisi menutup.
Posisi
pemasangan:
a. Manometer
biru dihubungkan dengan bagian suction kompresor.
b. Manometer
merah dihubungkan dengan bagian discharge kompresor.
c. Selang
tengah dihubungkan dengan alat vacuum.
|
|
3.
|
Hidupkan
kembali stand sistem AC. Kemudian buka semua knob (gate) pada manometer gauge. Kemudian hidupkan alat vacuum.
|
|
4.
|
Perhatikan tekanan
pada manometer gauge tekanan rendah.
Lakukan pemvacuman
sampai tekanan pada manometer gauge tekanan rendah menunjukan pada tekanan 60
cmhg.
|
|
5.
|
Jika sudah mencapai
60 cmhg, tutup semua knob pada manometer gauge dan matikan alat vacuum.
Kemudian lepaskan selang tengah manometer gauge dari alat vacuum.
|
|
D.
Melakukan
Pengisian Refrigerant Sistem AC
1.
|
Biarkan posisi
manometer gauge pada posisi seperti semula.
|
|
2.
|
Hubungkan
selang tengah manometer gauge pada tabung refrigerant.
|
|
3.
|
Hidupkan
kembali stand sistem AC. Kemudian buka knob (gate) pada manometer gauge tekanan rendah.
Note:
Pembukaan knob sedikit saja, jangan terlalu besar, karena untuk meringankan kerja compressor. |
|
4.
|
Perhatikan tekanan
pada manometer gauge tekanan rendah dan tekanan tinggi.
Lakukan pengisian
sampai tekanan pada tekanan rendah mencapai 21 – 29 Psi (Jika RPM mesin/motor
adalah 2000 rpm, jika RPM mesin/motor kurang, bisa lebih dari tekanan itu),
dan tekanan pada tekanan tinggi mencapai 213 Psi.
Note:
Karena motor hanya
berputar 1500 rpm, maka ketika tekanan rendah sudah mencapai 29 Psi, pada
tekanan tinggi belum mencapai 213 Psi yaitu baru mencapai 90 Psi.
|
|
5.
|
Melihat kaca pada
receiver/driyer untuk memastikan bahwa refrigerant sudah terisi penuh/cukup.
Jika pada kaca itu
masih terdapat busa yang tidak wajar, maka dapat dipastikan bahwa refrigerant
masih kurang. Dan jika busa yang terlihat itu wajar, maka dapat disimpulkan
bahwa refrigerant sudah cukup.
|
|
6.
|
Tutup knob pada
manometer gauge, dan juga tutup knob pada tabung refrigerant.
Setelah itu lepaskan
semua selang manometer gauge baik dari kompresor maupun dari tabung
refrigerant.
|
|
V.
ANALISIS
HASIL PRAKTIKUM
Pada saat praktikum, kami menemukan
beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Arus
dari baterai yang mengalir paling besar adalah pada kompresor dan ekstra van.
Untuk itu, pada kompresor dan ekstra fan dilengkapi dengan relai untuk
mengurangi kerugian arus yang disebabkan oleh tahanan kabel.
2. Pada
saat melakukan pengisian refrigerant pada sistem AC, kami menemukan bahwa
tekanan pada sisi tekanan rendah sudah mencapai 29 Psi, namun pada sisi tekanan
tinggi, belum mencapai spesifikasi yaitu 213 Psi. Hal itu disebabkan karena RPM
motor/mesin penggerak dibawah 2000 rpm, yaitu sekitar 1500 rpm. Dengan
demikian, bahwa putaran yang kurang akan mempengaruhi tekanan pada kompresor.
3. Jika
melakukan pengisian dengan menggunakan RPM rendah, maka tekanan spesifikasi
tidak bisa secara mutlak digunakan, karena pada sisi tekanan rendah bisa
melebihi spesifikasi, sementara pada sisi tekanan tinggi, tak kunjung mencapai
spesifikasi. Maka jika melakukan pengisian pada tekanan rendah, yang paling
baik digunakan sebagai acuan adalah gelembung busa pada receiver/driyer.
VI.
SIMPULAN
Dari uraian praktikm yang telah
dikerjakan, dapat disimpukan bahwa:
1. Sistem
AC yang kami gunakan sebagai bahan praktik dalam keadaan baik. Dilihat dari
kelengkapan komponen, dan semua komponen dapat bekerja sesuai dengan fungsinya,
sehingga sistem AC dapat bekerja dengan baik.
2. Putaran
mesin yang rendah, akan mempengaruhi tekanan pada kompresor baik itu pada sisi
hisap maupun pada sisi tekan. Pada sisi hisap, tekanan bisa naik sampai
melebihi batas spesifikasi, sedangkan pada sisi tekan, tekanan sulit untuk
mencapai spesifikasi.
VII.SARAN
Untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa mengenai sistem AC, bagaimana sistem refrigasinya, bagaimana cara
kerjanya, akan lebih baik jika dibuatkan stand sistem AC dengan pipa
transparan. Sehingga mahasiswa bisa melihat, bagaimana perubahan wujud dan
perubahan fasa yang terjadi pada sistem selama AC bekerja.