A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Berbicara tentang dunia pendidikan, tentu tidak akan
bisa terlepas dari permasalahan-permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh tiap-tiap sekolah, tiap jenjang pendidikan, maupun jenis sekolah
pasti akan berbeda.
Sebagai mahasiswa dari Lembaga Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang mana diharapkan nanti bisa terjun langsung ke dunia
pendidikan, tentu seyogyanya mahasiswa mempunyai bekal pengetahuan mengenai
permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia pendidikan.
Pendidikan kejuruan tidak lepas dengan siswa-siswa
berusia remaja. Psikologi siswa di usia remaja masih sangat labil, karena pada
usia ini adalah usia di mana terjadi tahap pencarian jati diri. Siswa cenderung
ingin menunjukan eksistensinya di masyarakat yang dalam hal ini adalah di
sekolah.
Namun, terkadang cara yang digunakan siswa untuk
mendapat pengakuan oleh teman-temannya di sekolah itu salah, siswa menggunakan
cara-cara yang negative untuk menarik perhatian masyarakat sekolah. Inilah yang
sering disebut dengan kenakalan remaja. Sehingga kami tertarik untuk membahas
lebih dalam tentang kenakalan remaja pada siswa di SMK Negeri 2 Kebumen.
2.
Rumusan
Masalah
a. Apa
saja yang menyebabkan permasalahan kenakalan remaja itu muncul di SMK Negeri 2
Kebumen?
b. Bagaimana
solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di SMK Negeri 2 Kebumen?
3.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah, sebagai berikut :
a. Menambah
pengetahuan dan wawasan tentang permasalahan yang ada pada dunia pendidikan
kejuruan.
b. Melatih
kemampuan untuk bersikap kritis terhadap setiap permasalahan yang ada pada
dunia pendidikan kejuruan.
c. Mampu
memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada dunia
pendidikan kejuruan.
4.
Manfaat
Berdasarkan tujuan dari penulisan paper ini, maka manfaat dari penulisan
paper ini adalah, sebagai berikut :
a. Menambah
pengetahuan dan wawasan tentang permasalahan yang ada pada dunia pendidikan
kejuruan.
b. Melatih
kemampuan untuk bersikap kritis terhadap setiap permasalahan yang ada pada
dunia pendidikan kejuruan.
c. Mampu
memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada dunia
pendidikan kejuruan.
B.
DASAR
TEORI
1.
Permasalahan
Umum
Dunia pendidikan merupakan dunia yang komplek. Di
dalamnya melibatkan semua elemen baik masyarakat, sekolah, dan pemerintah.
Dalam praktiknya, pendidikan tidak akan terlepas dari masalah. Adapun permasalahan
yang umum dijumpai pada sekolah kejuruan antara lain sebagai berikut :
a. Supply
Driven
Sekolah kejuruan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia
industry atau dunia kerja. Lulusan yang dihasilkan nantinya diharapkan bisa
terserap semua ke dunia kerja (Demmand
Driven). Namun pada kenyatannya, lulusan dari sekolah-sekolah kejuruan
masih belum sebanding dengan kebutuhan di lapangan. Sehingga, lulusan sekolah
kejuruan banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan.
b. School
Based Program
Hampir semua kegiatan pendidikan kejuruan di Indonesia masih berdasarkan
sekolah. Kegiatan diluar sekolah masih sangat jarang.
c. No
Recognition
Tidak adanya penghargaan terhadap pengalaman/pembelajaran yang pernah
diikuti di masa sebelumnya.
d. Guru
Guru tidak/belum memiliki pengalaman di dunia industry, sehingga
kecakapan dan kompetensi guru masih kurang. Akan lebih baik seandainya guru di
sekolah kejuruan itu pernah atau mempunyai pengalaman bekerja di industry,
sehingga memiliki wawasan yang lebih.
e. Dead
End
Pandangan siswa dan masyarakat yang masih kaku. Masyarakat dan kebanyakan
siswa sekolah kejuruan masih beranggapan bahwa setelah lulus sekolah tidak lain
harus bekerja dan bekerja. Tidak ada pilihan lain, padahal sesungguhnya
tanggung jawab siswa sekolah kejuruan ada 3 (tiga), yaitu :
1) Bekerja
Setelah lulus, siswa sekolah kejuruan dituntut untuk memiliki kompetensi
yang dibutuhkan di dunia kerja atau dunia industry, sehingga siswa tersebut
dapat menjadi actor langsung di perusahaan-perusahaan sebagai karyawan.
2) Berwira
Usaha
Selain dituntut untuk bekerja di perusahaan, siswa sekolah kejuruan juga
dibekali dengan ilmu-ilmu kewirausahaan, yang mana harapannya lulusan dari
sekolah kejuruan selain memiliki kompetensi dibidang tertentu, juga memiliki
kesiapan untuk mendirikan sebuah usaha sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
3) Melanjutkan
Studi
Siswa sekolah kejuruan selain dituntut untuk bekerja dan berwirausaha,
juga memiliki hak untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
f. Pendidikan
kejuruan masih menjadi tanggung jawab nasional, sehingga dalam penanganan
setiap permasalahan yang terjadi keterlambatan.
g. Berorientasi
pada Sektor Formal
2.
Kenakalan
Remaja
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang
berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia
berada pada masa transis.
3.
Penyebab
Terjadinya Kenakalan Remaja
Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu
sendiri (internal) maupun faktor dari
luar (eksternal).
a. Faktor
Internal :
1) Krisis
identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan
ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2) Kontrol
diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
b. Faktor
eksternal
1) Keluarga,
tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di
keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan
agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab
terjadinya kenakalan remaja.
2) Komunitas/lingkungan
tempat tinggal yang kurang baik.
3) Teman
sebaya yang kurang baik.
C.
PEMBAHASAN
SMK Negeri 2 Kebumen sebagai sekolah kejuruan tentu
memiliki banyak permasalahan. Di antara banyak permasalahan yang ada, ada satu
permasalahan yang paling menonjol, yang paling sulit untuk dihadapi oleh
sekolah. Permasalahan tersebut adalah kenakalan remaja. Permasalahan kenakalan
remaja menjadi yang paling sult untuk dihadapi karena banyak factor yang
mempengaruhi, atau yang menjadi sebab-sebab timbulnya kenakalan remaja
tersebut, yaitu :
1. Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan
anak.
Dalam kegiatan wawancara yang kami lakukan, kami menemukan bahwa
permasalahan yang paling sulit untuk diatasi di SMK Negeri 2 Kebumen, justru
berasal dari pemerintah itu sendiri yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan
anak. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tersebut,
siswa-siswa cenderung merasa aman, siswa bisa bersikap sesuka hati tanpa
mematuhi peraturan yang ada, siswa menjadi semakin sulit untuk diatur.
2. Acara
televise yang tidak bermutu.
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini acara-acara yang tampil di televise
sangat tidak bermutu, sangat tidak mendidik, dan sangat merusak moral remaja.
Banyak acara-acara televisi yang menceritakan kisah anak sekolah di usia
remaja, namun tidak menunjukan karakter dan perilaku anak sekolah usia remaja.
Banyak sekali anak sekolah yang justru suka dan senang melihat acara televise
yang demikian. Padahal pada usia itu, kondisi psikologis siswa belum cukup
matang untuk mencerna mana yang sebaiknya dicerna dan mana yang tidak.
Akibatnya, banyak nilai-nilai yang seharusnya tidak ditiru, justru malah
menjadi bahan tiruan yang sangat menarik bagi siswa.
3. Kondisi
keluarga.
Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi keluarga juga akan sangat
mempengaruhi kondisi psikologis anak. Anak dengan kondisi (broken home) akan
cenderung memiliki sikap dan perilaku yang negative ketika berada di luar
rumahnya. Berbeda dengan anak yang di didik oleh keluarga yang baik, dia juga
akan memilki sikap, perilaku, dan karakter yang baik di luar rumahnya. Tidak
hanya itu, anak yang biasa dididik dengan manja oleh kedua orang tuanya juga
akan memiliki sifat, sikap, perilaku, dan karakter yang berbeda dengan anak
yang terbiasa dididik untuk hidup mandiri. Ini menunjukan bahwa peran orang tua
sangat berpengaruh terhadap pembentukan sifat,sikap, perilaku, dan karakter
anak.
4. Kondisi
lingkungan masyarakat.
Setelah
keluarga, yang terdekat dengan anak adalah masyarakat. Tempat di mana ia bisa
bersama dengan teman-teman sebayanya, di bawah usianya atau di atasnya. Saat
bermasyarakat, anak akan mengamati hal-hal yang terjadi pada orang lain dan
mencoba untuk menerapkannya pada dirinya. Ia akan cenderung meniru apa yang
orang lain lakukan. Terkadang anak-anak meniru sesuatu tanpa tahu maksud dan
tujuan, sehingga dia hanya asal melakukan saja. Dan fenomena yang ada sekarang
adalah, anak lebih taat, patuh, dan tunduk pada temannya disbanding dengan
orang tuanya.
Dari beberapa sumber atau
penyebab permasalahan kenakalan remaja pada siswa SMK Negeri 2 Kebumen tersebut
di atas, kemudian dibandingkan dengan teori yang ada, ada beberapa hal yang
bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja pada siswa SMK Negeri 2
Kebumen, antara lain :
1. Peningkatan
pendidikan karakter
Dewasa ini sedang trend pendidikan karakter. Maksudnya adalah pendidikan
selain memberikan ilmu-ilmu, namun juga turut membentuk karakter yang baik pada
siswa-siswanya. Selama ini, pendidikan karakter di SMK Negeri 2 Kebumen masih
kurang maksimal. Pasalnya, hanya beberapa guru saja yang sudah menyisipkan
nilai-nilai karakter pada siswanya. Masih ada beberapa guru yang tidak paham
apa itu pendidikan karakter. Bahkan ada guru yang malah memberikan contoh
negative kepada siswa, seperti merokok, terlambat datang ke sekolah, terlambat datang
ke kelas dengan alasan yang tidak jelas, menunda waktu shalat dan lain
sebagainya.
2. Pengawasan
intensif oleh guru
Dalam teori manajemen bimbingan dan konseling, salah satu tugas guru
adalah sebagai kolaborator. Artinya bahwa guru adalah sosok yang paling bertemu
dengan siswa, lebih lagi pada kurikulum 2013 bimbingan dan konseling tidak lagi
masuk ke kelas. Sehingga peran guru sangat penting dalam menyampaikan
permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa di SMK Negeri 2 Kebumen.
Guru harus mau mendengarkan keluhan siswa, yang kemudian nanti
menyampaikan apa yang siswa keluhkan ke bimbingan dan konseling. Selain itu,
guru juga menyampaikan saran, dan nasihat kepada siswa, dan juga menyampaikan
solusi yang diberikan oleh bimbingan dan konseling.
3. Peningkatan
mata pelajaran pendidikan agama Islam
Pendidikan agama islam merupakan mata pelajaran yang terpenting dalam
menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan karakter kepada siswa-siswa SMK Negeri
2 Kebumen. Karena isi kandungan dari materi pelajaran agama islam adalah materi
mengenai baik dan buruk, adab, hukum islam, dan lain sebagainya yang dapat
membentuk moral dan karakter siswa SMK Negeri 2 Kebumen.
4. Memberikan
motivasi
Motivasi sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Motivasi siswa
bisa berasal dari internal, maupun
eksternal. Internal adalah motivasi yang berasal dari siswa itu sendiri.
Misalnya keinginan yang kuat untuk berubah. Kemudian motivasi eksternal yaitu
motivasi yang berasal dari luar, atau dari orang lain. Yang pada hal ini adalah
guru. Dalam manajemen bimbingan dan konseling, salah satu dari enam tugas guru
adalah guru sebagai motivator. Artinya selain memberikan ilmu kepada siswa,
guru juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan motivasi kepada para siswa.
D.
SIMPULAN
DAN SARAN
1.
Simpulan
Dari uraian mengenai dasar teori dan data temuan di SMK Negeri 2 Kebumen
dapat disimpulkan bahwa, masalah kenakalan remaja bukan masalah yang mudah untuk diatasi, karena ini mencakup
permasalahan sekolah, masyarakat dan keluarga.
Seperti kata pepatah, “Terkadang
sebuah pintu tertutup, tetapi tidak terkunci.” Artinya bahwa permasalahan
tentang kenakalan remaja ini bukan hal yang tidak bisa diatasi. Kenakalan
remaja bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara keluarga, masyarakat dan
sekolah.
2.
Saran
Untuk memaksimalkan penuntasan masalah kenakalan remaja di SMK Negeri
Kebumen, di sarankan agar sekolah meningkatkan integritas guru, sehingga dalam
menjalankan peran sebagai pembentuk karakter siswa bisa maksimal. Selain itu,
SMK Negeri 2 Kebumen juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang baik,
yang kondusif, dan yang menyennangkan agar siswa-siswa merasa nyaman saat
belajar sehingga bisa lebih konsentrasi pada belajar, tidak mudah memikirkan
hal lain selain mata pelajaran yang sedang dipelajari.
Kemudian, selain dengan menguatkan sector internal sekolah. SMK Negeri 2
Kebumen juga sebaiknya memperkuat kerja sama dengan keluarga dan masyarakat,
untuk turut memantau, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa-siswa
SMK Negeri 2 Kebumen sehingga permasalahan kenakalan remaja siswa SMK Negeri 2
Kebumen dapat teratasi dengan baik.
E.
DAFTAR
PUSTAKA
Mugiarso, Heru,
dkk. 2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Anni, Catharina
Tri dan Achmad Rifa’I RC. 2012. Psikologi
Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Haryanto. 2011. Kenakalan
Remaja. Dikutip dari http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/
diakses 06 April 2015.
F.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
(Wawancara
dengan salah seorang guru SMK Negeri 2 Kebumen)
Sumber:
Dokumentasi Pribadi
(Proses
belajar mengajar di SMK Negeri 2 Kebumen)
Sumber:
Dokumentasi Pribadi